Menu
 

Sistem pengapian berfungsi untuk membangkitkan percikan bunga api pada busi yang digunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan di dalam silinder.
Agar hasil yang diperoleh sistem pengapian sempurna, maka rangkaian ini harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain :
♦ Dapat merubah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi.
♦ Dapat beroperasi dengan sumber tegangan yang berbeda (tegangan batere dan/atau alternator).
♦ Dapat mengalirkan tegangan tinggi ke busi-busi sesuai dengan urutan pengapian.
♦ Waktu pembangkitan tegangan tinggi harus tepat sesuai dengan putaran mesin.
Sistem pengapian pada dasarnya dapat dibedakan dalam beberapa jenis antara lain :
sistem pengapian konvensional (dengan magnit dan batere),
sistem pengapian transistor (jenis pulse generator dan hall effect) dan sistem pengapian dengan pelepasan muatan dari kapasitor (CDI system).
Sistem pengapian konvensional terdiri dari : kunci kontak, koil, distributor, kondensor, busi, kabel tegangan tinggi dan kabel penghubung
Rangkaian sistem pengapian konvensional


1. Batere 2. Kunci Kontak 3. Koil Pengapian 4. Distributor 5. Kondensor 6. Kontak Platina 7. Busi

1. Saat pengapian dan penyetelan saat pengapian Waktu antara saat awal pembakaran hingga pembakaran sempurna terjadi sekitar dua mili detik. Percikan bunga api harus cukup untuk menghasilkan tekanan pembakaran yang optimal pada berbagai kondisi kerja engine. Saat pengapian harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti tercantum di bawah ini, yakni :
• Tenaga engine maksimum
• Konsumsi bahan bakar yang ekonomis
• Tidak terjadi “engine knock”
• Gas bekas bersih
Kebutuhan di atas tidak bisa dipenuhi secara serempak, dengan demikian permasalahan yang timbul harus ditemukan dari kasus perkasus secara mendasar.
Saat pengapian yang optimum tergantung pada beberapa faktor yaitu : data kecepatan engine, beban dan desain, bahan bakar dan kondisi kerja seperti starting, idling dan overrun.
Saat pengapian dihubungkan langsung dengan kondisi kerja engine melalui mekanisme pengaju saat pengapian (centrifugal dan vacum advancer). Kedua jenis penyetel saat pengapian ini dapat memberikan efek secara individual maupun secara bersama-sama.
Apabila saat pengapian terlambat maka tenaga engine akan berangsur-angsur menurun dan konsumsi bahan bakar meningkat.
Bila saat pengapian terlalu awal dapat menyebabkan masalah yang serius pada busi dan engine, terutama apabila saat pengapian terjadi jauh lebih awal (over-advanced) yang menyebabkan
terjadinya suara ketukan pada engine (engine knock) dan gas bekas mengandung racun.

Posting Komentar

 
Top