Toyota Kijang Innova - Semprot cleaner, usir ngelitik Kijang Innova!

<P>Author: Penulis/Foto: Rio / Reza, Rio</P><br /><P>Yung Yung bingung tak terkira mendapatkan Toyota Kijang Innova berbahan bakar bensin miliknya timbul gejala knocking. </P><br /><P>Masalahnya bukan hanya ngelitik biasa, tapi hanya timbul di kecepatan 80 km/jam. </P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar" border="0" hspace="0" src="/toyotakijanginova01FN-Arseen.jpg"></P><br /><P>Coba gunakan carbon clean hingga injektor cleaner, bahkan sampai terakhir melakukan polish ruang bakar. Belum ada usaha Yung Yung yang berhasil menghilangkan knocking tersebut. </P><br /><P>Setelah berkonsultasi dengan Andreas, pemilik bengkel modifikasi Phoenix-R di Gading Auto Centre Lt.3 blok BS 2, Jakut. </P><br /><P>Akhirnya didapatkan bahwa masalah pada MPV kelahiran 2006 milik Yung Yung ada pada kinerja PCV (positive crankcase valve) yang berada di bagian belakang mesin, berdekatan dengan firewall. </P><br /><P>PCV merupakan one way valve alias katup searah yang terdiri dari bola baja dengan per kecil di bagian bawahnya. PCV tersambung antara bagian kepala silinder dengan blok mesin. </P><br /><P>"Tujuannya untuk mengalirkan tekanan udara panas berlebih dari kepala silinder ke blok pada putaran mesin tinggi," papar Andreas. </P><br /><P>Begitu kinerja PCV terganggu alias enggak bener, otomatis udara panas dari </P><br /><P>kepala silinder tidak mampu dialirkan. </P><br /><P>Efeknya tentu menambah tinggi temperatur mesin. Nah ini dia sumber penyakit kenapa jadi knocking. Karena kerjanya di putaran mesin tinggi juga, gejala knocking baru terasa di kecepatan 80 km/jam.</P><br /><P><BR>Gambar 1</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 1" border="0" hspace="0" src="/toyotakijanginova02-Arseen.jpg"></P><br /><P><BR>Gambar 2</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 2" border="0" hspace="0" src="/toyotakijanginova03-Arseen.jpg"></P><br /><P>Begitu ketemu masalahnya, baru deh mulai mengerjakan proyek pembersihan </P><br /><P>PCV. </P><br /><P>Pertama lepas dahulu pipa intake dengan melepas klem-an menggunakan kunci sok 10 mm atau bisa juga menggunakan obeng plus. </P><br /><P>Setelah itu akan terlihat slang PCV pada bagian mesin sebelah kiri atas. Lepas klem pengunci slang cukup dengan tangan saja (Gbr.1). Kemudian lepas PCV dengan kunci ring ukuran 22 mm (Gbr.2).</P><br /><P><BR>Gbr 3</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 3" border="0" hspace="0" src="/toyotakijanginova04-Arseen.jpg"></P><br /><P><BR>Gbr 4</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 4" border="0" hspace="0" src="/toyotakijanginova05-Arseen.jpg"></P><br /><P>Selanjutnya, PCV disemprot menggunakan carburetor cleaner. Semprot melalui lubang di bagian atas PCV (Gbr.3). Ketika memasukkan slang carburetor cleaner, akan terasa bola baja yang terganjal per. </P><br /><P>"Jangan ragu tekan juga bola ketika menyemprot carburetor cleaner," lanjut mekanik ramah ini. Tujuannya untuk menyingkirkan segala kotoran yang menyumbat per dan bola tersebut.</P><br /><P><BR>Gbr 5</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 5" border="0" hspace="0" src="/toyotakijanginova06-Arseen.jpg"></P><br /><P>Kelar kerjaan, sekarang tinggal merakit ulang seperti kebalikannya. Usah khawatir bagi yang PCV-nya bermasalah. Kalau ingin mengganti dengan barang baru. Untuk kepunyaan orisinil Kijang Innova, harga di pasaran berkisar Rp 100 ribu per buah. </P><br /><P>Sembari merakit ulang, sekalian aja yukk cek beberapa potensi kebocoran udara palsu. Kan mumpung kondisi kepala silinder terlihat jelas. </P><br /><P>"Cek kekencangan pemasangan busi. Kalau kurang kencang bisa mengakibatkan udara palsu masuk ke ruang bakar (Gbr.4)," ucap pria yang berdomisili di daerah Ciputat, Jaksel ini. </P><br /><P>Jangan sampai ketinggalan juga untuk mengen­cangkan semua baut dan klem-an slang intake (Gbr.5). "Biar enggak ada kebocoran udara yang berpotensi masuk ke ruang bakar," wanti ayah 2 putra ini. </P><br /><P>Selesai bersih-bersih, kini hati Yung Yung tentram tanpa ada suara menggelitik dari mesin lagi.</P><br /><P>Sumber :Penulis/Foto: Rio / Reza, Rio - otomotifnet.com</P><B></B>commented on 25 Jul 2010, 17:07:01<BR>Para rekan rekan teknisi mintak solusinya dong dengan mobil INOVA Bengsin<BR>Masalah yang saya alamiini mobil setelah gak digunakan 4 hari,mau di pakek kok gak bisa di setater accunya agak lobet,terus 3 kali di setater gak hidup,accu udah gak kuat untk tarik dinamo,terus saya ganti accu bisa yg normal,di setarer mau hidup ku biarin hidup eeh.....ternyata saya injak pedal gas kok gak mau naik rpmnya....sampai sampai kulihatin medal gasnya/APP SENSOR gak ada kabel putus kucek tegangan yg masuk medal ada tegangan 5v grd juga masuk in out keluar juga klu pedal di injek juga main terus ku telusuri ECM Kak apa itu alat untk pengendali keluarmasuk bengsin kabulator klu msn dulu,saya kurang tahu...tegangan ada juga 5v,3v GRD,ada juga cumak kabel puti sama hitam gak ada tegangan ada cumak 0,22v dua duanya sama,seharusnyakan ada 13,5v berubah rubah,ya bagi rekan rekan yg mau bantu solusinya tempat saya di desa lagi jauh dari kota klu ke kota 1hari perjalanan<BR>Yg punya mobil INOVA Jangan sampi kehabisan setrum ACCUnya ya...klu gak mau setar,SETRU ACCU udah lobet jangan di paksa&jangan lepas ACCU mending di jemer aja ya.... <br /><P></P><BR><br /><P><A href="http://www.otomotif.web.id/toyota-kijang-innova-a205.html" rel="nofollow" target="_blank">baca sumber aslinya disini</A></P>

Toyota Kijang Innova - Semprot cleaner, usir ngelitik Kijang Innova!

Author: Penulis/Foto: Rio / Reza, Rio Yung Yung bingung tak terkira mendapatkan Toyota Kijang Innova berbahan bakar bensin miliknya timbul g...

Baca selengkapnya »

Perawatan rem Mobil - Awas, mobil tidak bisa berhenti!

<p>Author: Penulis/Foto: Ben/Reza,F.Yosi</p><p>Gambar 1</p><p><img align="baseline" alt="Gambar 1" border="0" hspace="0" src="/rwtrem1.jpg"></p><p><br>Gambar 2</p><p><img align="baseline" alt="Gambar 2" border="0" hspace="0" src="/rwtrem2.jpg"></p><p>Ada orang punya prinsip, kalau mobil asal maju saja. Yang penting bisa dipakai ke mana-mana. Tetapi, bagaimana soal berhentinya? Kalau yang ini jangan sampai asal berhenti saja. Bisa berabe bukan, jika rem tak bekerja sempurna.</p><p>Supaya tetap bisa diandalkan perlu diperiksa beberapa bagian dari sistem pengurang laju ini. Banyak gejala-gejala yang terjadi, ketika komponen ini bekerja tidak normal. Seperti kala pedal rem diinjak, tunggangan langsung berbelok ke salah satu sisi.</p><p>Di sini kemungkinan besar salah satu rem depan lebih cepat mengunci dibanding rem pada sisi yang lain. Penyebabnya bisa piston rem sudah lemah atau sumbatan pada slang rem menuju kaliper atau master rem.</p><p>Hal lain mungkin ketika diinjak tunggangan seolah tak mau berhenti dengan cepat, periksa kampas remnya, kemungkinan sudah mulai menipis. </p><p>Rem diinjak putaran stasioner terganggu? Kalau ini sih karet booster rem minta diganti. Kalau seperti itu sih dilakukan di bengkel saja. </p><p>Namun, ada hal yang bisa dilakukakan sendiri, kala memeriksa peranti ini. Paling mudah dilakukan, tentunya memeriksa ketinggian minyak rem pada tabungnya. Kalau kurang segera tambah dengan minyak rem yang DOTnya sama.</p><p><br>Gambar 3</p><p><img align="baseline" alt="Gambar 3" border="0" hspace="0" src="/rwtrem3.jpg"></p><p><br>Gambar 4</p><p><img align="baseline" alt="Gambar 4" border="0" hspace="0" src="/rwtrem4.jpg"></p><p>Kalau pun mau menambah, jangan sampai melewati garis maksimum yang tertera pada tabung. Perhatikan juga warna minyak remnya jika keruh perlu dilakukan pengurasan minyak rem (Gbr.1). </p><p>Sebab, minyak rem keruh berarti sudah terkontaminasi kotoran. Mungkin saja dari dinding karet-karet pada slang rem atau terjadi perubahan karena kerap mendapat tekanan tinggi kala rem dioperasikan.</p><p>Minyak rem lama dikuras dengan membuka baut nepel di kaliper atau master rem. Sembari dilonggarkan, injak pedal rem berulang-ulang sehingga minyak rem keluar. </p><p>Tetapi tak boleh lupa, masukkan minyak rem baru pada tabung, untuk mencegah masuk angin. Sesekali tutup nepel dan tetap injak berulang-ulang pedal rem sehingga ketinggian pedal kembali normal, lalu buka kembali nepelnya. </p><p>Lakukan hingga minyak rem yang keluar dari nepel bening kembali. Perlu diperhatikan juga slang remnya, bersihkan slang dari kotoran, lalu periksa dengan seksama, apakah retak atau slang sudah lembek (Gbr.2). </p><p>Namun, guna mencegah terjadinya kebocoran di slang, jika tunggangan sudah berusia 6 tahun lebih, sebaiknya ganti slang rem ini.</p><p>Begitu juga faktor penentu laju tunggangan bisa berkurang, yaitu kampas rem. Jangan ragu untuk membersihkan kampas rem agar kembali bekerja baik. </p><p>Segala kotoran sebaiknya dibersihkan, terutama buat kampas rem yang masih sistem teromol. Karena tertutup, banyak kotoran atau debu di dalamnya sehingga mengganggu kinerja rem (Gbr.3). </p><p>"Pada rem teromol ini, ada yang copot dari rangkanya," ujar Ade Rahmat dari bengkel OSS di kawasan Jln. Panjang, Jakbar. Jadi, perlu diperiksa juga dengan seksama kondisi kampas rem ini. </p><p>Buat yang sudah menggunakan sistem ABS, jika lampu ABS menyala terus (Gbr.4), segera bawa ke bengkel untuk dilakukan pemeriksaan. </p><p>Sumber :Penulis/Foto: Ben/Reza,F.Yosi - otomotifnet.com</p><br><br><p><a href="http://www.otomotif.web.id/perawatan-rem-mobil-a270.html" target="_blank" rel="nofollow">baca sumber aslinya disini</a></p>

Perawatan rem Mobil - Awas, mobil tidak bisa berhenti!

Author: Penulis/Foto: Ben/Reza,F.Yosi Gambar 1 Gambar 2 Ada orang punya prinsip, kalau mobil asal maju saja. Yang penting bisa dipakai ke m...

Baca selengkapnya »

Toyota Kijang Innova diesel - Cara mudah dongkrak 10 Dk!

<P>Author: Penulis/Foto: Rio / Rio</P><br /><P>Mengendarai mesin yang awalnya diciptakan Rudolf Karl Diesel pada Toyota Kijang Innova memang sangat menyenangkan. </P><br /><P>Mesin 2KD-FTV common-rail turbo diesel yang terpasang memberikan torsi hingga 260 Nm pada putaran mesin 1.600 - 2.400 rpm. Namun tentu ada sedikit trik yang bisa digunakan agar setting yang ada tetap maksimal dan semakin efisien.</P><br /><P>Gambar 1 - 2<BR><img align="baseline" alt="Gambar 1 - 2" border="0" hspace="0" src="/toyotakijanginova01.jpg"></P><br /><P>Sering berbagi pengalaman dengan pemilik Innova di milis innovacommunity.org, Andreas yang juga pemilik bengkel Phoenix-R di Sentra Onderdil Serpong Plasa Lt.3 AB 10, Tangerang, kini berbagi dengan pembaca setia OTOMOTIF. </P><br /><P>Paling sederhana tentu berasal dari cara bawa Innova yang sudah menggunakan sistem drive by wire. "Kebiasaan jelek yaitu pengemudi sering membejek pedal gas terlalu dalam," ujar Andreas. Padahal cukup dengan menyentuh sedikit saja sudah cukup. </P><br /><P>Kemudian tata cara perawatan mesin untuk memperpanjang usia pakai. Termudah, gunakan solar berkualitas seperti Pertamina Dex atau Shell Diesel.</P><br /><P>Kalau sudah terbiasa memakai Bio Solar, jangan sampai alpa mengganti filter solar tiap 10 ribu km. </P><br /><P>"Bisa juga memakai cairan macam cetane booster untuk meningkatkan kualitas solar," lanjut mekanik yang berdomisili di daerah Ciputat ini. </P><br /><P>Filter udara juga bisa diganti dengan produk aftermarket, gunakan produk yang sudah terbukti berkualitas. </P><br /><P><BR>Saat perawatan rutin terbiasa dijalankan.</P><br /><P><BR>Gbr3 Gbr4</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 3 - 4" border="0" hspace="0" src="/toyotakijanginova02.jpg"></P><br /><P>Perhatikan juga tipe oli yang terpakai. Karakter mesin common-rail menuntut pemilik untuk menggunakan oli berspesifikasi minimal API CI4 dengan SAE 10W40 atau 15W40. Ada juga trik tersembunyi yang bisa dikerjakan sendiri oleh pemilik. </P><br /><P>"Pompa solar melalui filter solar sebanyak kurang lebih 5 kali. Kalau tekanan terakhir pompa semakin keras, artinya masih baik. </P><br /><P>Kalau dipompa tidak juga keras, masalahnya akan mengakibatkan mesin sedikit drop," papar mekanik yang sempat sekolah desain kendaraan di Amerika ini. </P><br /><P>Setelah perawatan terpenuhi, giliran instalasi pernik sederhana untuk memaksimalkan kinerja mesin diesel ini. Sistem elektronik yang dipakai Toyota menuntut perkabelan yang sempurna.</P><br /><P>Otomatis kelistrikkan harus dibuat minim halangan. Pertama, tambahkan kabel ground yang dilangsungkan ke beberapa perangkat seperti injector sensor, injector driver, throttle body, dan ECU (Gbr.1). </P><br /><P>"Tapi perhatikan jenis kabel yang dipakai, minimal memiliki ukuran 4AWG," wanti ayah 2 orang putra ini. Harganya berkisar Rp 200 ribu per paket.</P><br /><P><BR>Gbr5 Gbr6</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 5 - 6" border="0" hspace="0" src="/toyotakijanginova03.jpg"></P><br /><P>Versi murah lain, tambahkan ring yang terbuat dari slang radiator truk pada saluran intake (Gbr.2). "Letakkan setelah MAF(Mass Air Flow) agar pembacaan udara oleh ECU tidak berubah," tutur Andre lagi. Fungsinya agar tekanan udara semakin padat, juga mempercepat aliran udara. </P><br /><P>Trik lain, tambahkan ring pengganjal di baut wastegate (Gbr.3). Otomatis bukaan turbo semakin lama dan tekanan turbo juga semakin baik.</P><br /><P><BR>Gbr7</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 7" border="0" hspace="0" src="/toyotakijanginova04.jpg"></P><br /><P>Cara sederhana lain dengan memanfaatkan keran pengatur tekanan udara untuk aquarium. Dengan harga Rp 5 ribu/buah, prinsip kerjanya bagai memakai piggyback versi manual. </P><br /><P>Taruh keran pengatur di slang wastegate dan slang sensor MAP (manifold absolute pressure) (Gbr.4). </P><br /><P>Sedikit berbeda walau masih menggunakan keran aquarium, tambahkan juga keran pneumatic di slang return solar yang menuju tangki (Gbr.5). </P><br /><P>"Berguna untuk mengatur tekanan solar di injection pump agar tidak terlalu drop," ulas pria murah senyum ini. </P><br /><P>Perangkat yang agak mahal, ganti sensor MAF bawaan pabrik dengan MAF sensor mobil built-up (Gbr.6). </P><br /><P>Merahasiakan tipe yang digunakan, prinsipnya sensor MAF seharga Rp 1,7 juta yang digunakan akan memperkaya udara yang mengakibatkan tenaga bertambah.</P><br /><P> Plus cara kebanggaan Andre, yaitu dengan memasang auxiliary air induction (Gbr.7), untuk mengurangi turbo lag yang biasa terjadi. </P><br /><P>Cukup dengan cara murah meriah, tenaga yang dihasilkan bisa naik sekitar 10 dk lewat pembuktian mesin dyno.</P><br /><P>Sumber :Penulis/Foto: Rio / Rio - otomotifnet.com</P><BR><br /><P><A href="http://www.otomotif.web.id/toyota-kijang-innova-diesel-a253.html" rel="nofollow" target="_blank">baca sumber aslinya disini</A></P>

Toyota Kijang Innova diesel - Cara mudah dongkrak 10 Dk!

Author: Penulis/Foto: Rio / Rio Mengendarai mesin yang awalnya diciptakan Rudolf Karl Diesel pada Toyota Kijang Innova memang sangat menyena...

Baca selengkapnya »

Pindah Klakson Toyota Avanza - Aman tanpa berisik lagi!

<P>Author: Penulis/Foto: Rio / Rio</P><br /><P>Bagi pemilik Toyota Avanza generasi facelift, saat menekan tombol klakson rasanya sedikit mengganggu kenyamanan mengemudi, karena suara klakson terdengar di kabin. </P><br /><P>Hal ini terjadi karena salah satu klakson ternyata berada di dalam ruang mesin. Bagi yang merasa terganggu ada solusi jitu. Tinggal pindahkan saja klakson di balik bumper depan. </P><br /><P>Penempatan ini sepertinya agar posisi klakson tersembunyi dari tangan jahil. Fungsinya memang terintegrasi dengan alarm, hingga klakson masih tetap berfungsi apabila kabel alarm diputus. </P><br /><P>Tak usah risau dengan pemindahan ini, karena sarang tawon di bumper Toyota Avanza masa kini sudah semakin baik dan aman. Toh, letak kabelnya nanti akan tetap terlindung di balik bumper.</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar" border="0" hspace="0" src="/klaksontoyotaavanza01-Arseen.jpg"><BR>Gbr 1 (atas kiri), Gbr 2 (kanan atas), Gbr 3 (kiri bawah), Gbr 4(kanan bawah)</P><br /><P>Alat kerjanya pun cukup dengan kunci pas 10 mm, dan obeng min. </P><br /><P>Pertama lepaskan 2 buah baut 10 mm si sisi kiri dan kanan pemegang grill (Gbr.1), juga klip penguncinya sebanyak 4 buah menggunakan obeng min. </P><br /><P>Kemudian tarik gril ke arah mesin untuk melepaskannya dari bumper. Terdapat 6 buah pengunci di sisi pinggir dan bawah gril. Hati-hati saat menarik, karena penguncinya terbuat dari plastik, rawan patah. </P><br /><P>Kemudian lepas klakson dari posisi lama di sisi kiri radiator dengan membuka baut 10 mm (Gbr.2). Jangan lupa mencabut soket klakson! Untuk mempermudah pekerjaan selanjutnya, sebaiknya buka 3 buah klem pemegang kabelnya. </P><br /><P>Letakkan klason di posisi baru, dengan memanfaatkan baut pemegang kondensor AC sebelah atas (Gbr.3). Posisikan soket klakson ke arah atas. Tujuannya kembali lagi agar kabel lebih terlindung dari tangan jahil. </P><br /><P>Kini, tarik kabel klakson melewati tekukan yang ada di tiang frame mesin (Gbr.4). Posisinya sudah sesuai dengan tekukan cover plastik pelindung ruang mesin. </P><br /><P>Sambung kembali soket dengan klakson, lalu urutkan kabel agar rapi dan tersembunyi. Setelah itu tinggal merakit kembali sesuai urutan sebaliknya. </P><br /><P>Pasang kembali baut pemegang klakson serta klem pengunci kabel untuk mengurangi bolong di ruang mesin.</P><br /><P>Sumber :Penulis/Foto: Rio / Rio - otomotifnet.com</P><BR><br /><P><A href="http://www.otomotif.web.id/pindah-klakson-toyota-avanza-a240.html" rel="nofollow" target="_blank">baca sumber aslinya disini</A></P>

Pindah Klakson Toyota Avanza - Aman tanpa berisik lagi!

Author: Penulis/Foto: Rio / Rio Bagi pemilik Toyota Avanza generasi facelift, saat menekan tombol klakson rasanya sedikit mengganggu kenyama...

Baca selengkapnya »

Toyota Soluna (3-Habis) - Kiat membikin nyaman intrerior Soluna plus facelift lampu?

<P>Author: Penulis/Foto: Ben, Manut / F.Yosi</P><br /><P>Yang satu ini kiat buat bikin nyaman interior. Jok kulit bisa didapatkan model sarung mulai dari Rp 400 ribuan. "Itu bahan biasa," ujar Niko bos toko Multi Graha di Duta Mas Fatmawati lt.2 no.84. </P><br /><P>Ada juga yang Rp 550 ribu, sedangkan sarung dengan bahan MBTech Rp 750 ribu.</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar" border="0" hspace="0" src="/pakettipstoyotasolunajok-Arseen.jpg"></P><br /><P>Pemasangan bisa rapat dan tahan 2 sampai 3 tahun. Bahannya pun ada yang polos maupun perforated. Mau yang model ganti kulit pun ada. </P><br /><P>"Bisa diantar jemput selama di Jabotabek," tambahnya seraya menyebut banderol Rp 1,25 juta. </P><br /><P>Melengkapi jok anyar, bisa pilih karpet beludru Monaco tipe Malibu seharga Rp 700 ribu. Sudah dipotong sesuai bentuk lantai dan dilengkapi karet mencegah geser. </P><br /><P>Sedangkan yang bahan plastik, tipe California dengan motif bordes hanya Rp 450 ribu.</P><br /><P><BR><img align="baseline" alt="Gambar 1" border="0" hspace="0" src="/pakettipstoyotasolunalampu01-Arseen.jpg"></P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 2" border="0" hspace="0" src="/pakettipstoyotasolunalampu02-Arseen.jpg"></P><br /><P><STRONG>Lampu Kristal</STRONG></P><br /><P>Buat pemilik Soluna lama yang ingin facelift, mudah caranya. Cukup ganti sepasang lampu depan kristal Rp 500 ribu dan sein Rp 300 ribu. Itu pasaran harga seken.</P><br /><P>"Enggak perlu ganti kap mesin dan spatbor. Tetapi perlu ganti bumper depan dan gril," bilang Dudi Abdul Azis, pemilik gerai lampu Rahayu Jaya di Cipondoh, Tangerang. Bumper depan bisa dipinang Rp 350 ribu dan gril Rp 250 ribu.</P><br /><P>Di buritan lebih simpel lagi, karena bumper tak perlu ganti. Hanya lampu belakang Rp 500 ribu. Namun tanpa lampu mundur. "Bisa ditambahkan, kok. Karena sudah ada tempatnya," tambah Dudi. </P><br /><P>Namun kalau ingin sempurna, bisa tambah kap bagasi Rp 500 ribu dan sepasang lampu mundurnya Rp 200 ribu. </P><br /><P>Sementara kalau ingin cari lampu seken model lawas lebih murah sekitar Rp 50 ribu dari yang kristal. Sedangkan buat lampu yang menguning, bisa diservis atau dicuci dengan biaya Rp 150 ribu sepasang.</P><br /><P>Sumber :Penulis/Foto: Ben, Manut / F.Yosi - otomotifnet.com</P><BR><br /><P><A href="http://www.otomotif.web.id/toyota-soluna-3habis-a305.html" rel="nofollow" target="_blank">baca sumber aslinya disini</A></P>

Toyota Soluna (3-Habis) - Kiat membikin nyaman intrerior Soluna plus facelift lampu?

Author: Penulis/Foto: Ben, Manut / F.Yosi Yang satu ini kiat buat bikin nyaman interior. Jok kulit bisa didapatkan model sarung mulai dari R...

Baca selengkapnya »

Problem solving - Knalpot, sil jebol diganti glasswool donk..

<P>Author: Penulis: Manut/Foto: F.Yosi</P><br /><P>Sambungan knalpot dari header ke pipa ada banyak macam. Salah satunya model mangkok (Gbr.1) yang bisa ditemukan pada mobil seperti Mercedes-Benz, Jeep CJ-7, Land Rover atau Nissan Patrol. </P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar" border="0" hspace="0" src="/knalpot-sil1.jpg"></P><br /><P>Pada sambungan model ini, ada yang pakai sil, ada juga yang tidak. Namun kebocoran tetap bisa terjadi. Uniknya, ada beberapa kendaraan yang sulit dicari spare partnya. Ya, sil itu tadi. Walah, lantas bagaimana dong? </P><br /><P>Tenang, ada beberapa trik buat menyembuhkannya. Sebelum bahas mengenai caranya, kenali dulu bagaimana model sambungan knalpot ini. </P><br /><P>Pada mobil lain, model sambungan bisa saja berbeda. Untuk mobil anyar, juga ada sambungan model mangkok, namun jauh lebih fleksibel ketimbang model ini.</P><br /><P>"Kalau model mangkok ini, enggak bisa bergerak," ulas Diman, bos bengkel Diman Knalpot di Pamulang, Banten.</P><br /><P>Kalau ada sil, bisa rusak karena panas. Selain itu, sistem knalpot terbuat dari besi, termasuk model mangkuk ini. Karena itu, bisa saja terserang karat. Enggak hanya ketika mobil dipakai, kendaraan yang kelamaan disimpan pun bisa mengalaminya. </P><br /><P>Menurut Diman, mobil yang disimpan justru lebih rentan. "Karena air bisa bikin karat," ucapnya. </P><br /><P>Air yang dimaksud adalah cairan hasil pengembunan di dalam sistem knalpot. Meski mobil dipanaskan pun belum tentu menolong. "Kalau hanya dipanaskan sebentar, air belum semuanya terbuang," tandasnya.</P><br /><P><BR>Gambar 1</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 1" border="0" hspace="0" src="/knalpot-sil2.jpg"></P><br /><P><BR>Gambar 2</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 2" border="0" hspace="0" src="/knalpot-sil3.jpg"></P><br /><P>Jadi, menghindari timbulnya karat pada mobil yang lebih sering disimpan, lebih baik dipanaskan lebih dari setengah jam. Kondisi mesin panas, saluran pembuangan juga panas, air dan embun di knalpot pun menguap.</P><br /><P><BR>Gambar 3</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 3" border="0" hspace="0" src="/knalpot-sil4.jpg"></P><br /><P>Karat bikin permukaan besi keropos. Efeknya, pada sambungan bisa terjadi kebocoran. Gampang sekali mengetahuinya karena akan muncul suara bocor. </P><br /><P>Semakin digas, suara semakin kencang.Lalu juga disertai penurunan performa mesin. Istilahnya, mesin jadi ngempos. </P><br /><P>Mengatasinya, bisa dikerjakan sendiri. Asal bagian yang bocor belum parah keroposnya. Lihat saja bagian pipa, karena yang bocor pasti daerah situ. Pasalnya header terbuat dari besi cor yang relatif lebih tebal.</P><br /><P>Buka header dan pipa. Sambungan ini bisa dipasang lagi meski tanpa sil. "Kalau karatnya tidak parah, masih bisa diamplas saja," tutur pria berkulit hitam ini. Diamplas supaya permukaan rata dan bisa menempel rapat ketika dikencangkan (Gbr.2).</P><br /><P>Akan tetapi, kalau ketika diamplas permukaan sudah tidak rata, sebaiknya diganjal. Karena sudah tidak ada sil lagi, bisa memanfaatkan lembaran glasswool (gbr.3). Tidak perlu banyak, cukup selembar saja. "Kalau tidak ada glaswool, juga bisa pakai sealer mesin," tutup pria ramah ini.</P><br /><P>Sumber :Penulis: ManutFoto: F.Yosi - otomotifnet.com</P><BR><br /><P><A href="http://www.otomotif.web.id/problem-solving-knalpot-a271.html" rel="nofollow" target="_blank">baca sumber aslinya disini</A></P>

Problem solving - Knalpot, sil jebol diganti glasswool donk..

Author: Penulis: Manut/Foto: F.Yosi Sambungan knalpot dari header ke pipa ada banyak macam. Salah satunya model mangkok (Gbr.1) yang bisa di...

Baca selengkapnya »

Problem solving - Usir bunyi berisik di pintu!

<P>Author: Penulis/Foto: Ben/Uky</P><br /><P>"Meski jalan tidak bergelombang, di balik door trim tetap berisik," tutur Sisca, pengguna Suzuki Baleno 2000. </P><br /><P>Maklum staf marketing salah satu perusahaan swasta ini agak bawel soal bebunyian tak wajar di mobilnya. </P><br /><P>Dia tidak sendiri, banyak juga yang kerap mengeluh soal bebunyian ini, tak hanya pada sedan tunggangan perempuan berambut panjang tadi, mobil lain yang sudah berumur di atas 5 tahun pun kerap mengalami hal serupa.</P><br /><P><BR>Gambar 1</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 1" border="0" hspace="0" src="file:///C:/Program%20Files/ABS/Auto%20Blog%20Samurai/data/MOJOTOMOTIF/otoweb/door-trim.1.jpg"></P><br /><P><BR>Gambar 2</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 2" border="0" hspace="0" src="file:///C:/Program%20Files/ABS/Auto%20Blog%20Samurai/data/MOJOTOMOTIF/otoweb/door-trim.2.jpg"></P><br /><P>Bukan tidak mungkin, baut-baut pengikat beberapa peranti di pintu akan mengalami kelonggaran, setelah beberapa tahun dioperasikan. Tentu saja, servis berkala memang tidak menyentuh bagian ini, bukan? Makanya, sesekali tak perlu ragu memelihara peranti di balik door trim ini.</P><br /><P>Apa saja sih umumnya peranti di pintu itu? Beberapa komponen yang berhubungan dengan kaca jendela adalah yang menguasai bagian ini. </P><br /><P>Mulai dari sekrup atau baut pengikat regulator kaca, baut pengikat motor power window maupun motor pengunci pintu, bagi yang sudah menggunakan sistem central lock. </P><br /><P>Belum lagi baut pengikat handel pintu dan dan tuas pembuka pintunya sendiri, semua diikat menggunakan sekrup atau baut pada tulang pintu.</P><br /><P>Nah, sekrup atau baut ini jika longgar tentu membuat beberapa peranti yang diikatnya jadi bergoyang dan menimbulkan bunyi, meski getaran kecil sekalipun. Jadi, segera tuntaskan hal ini.</P><br /><P><BR>Gambar 3</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 3" border="0" hspace="0" src="file:///C:/Program%20Files/ABS/Auto%20Blog%20Samurai/data/MOJOTOMOTIF/otoweb/door-trim.3.jpg"></P><br /><P><BR>Gambar 4</P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 4" border="0" hspace="0" src="file:///C:/Program%20Files/ABS/Auto%20Blog%20Samurai/data/MOJOTOMOTIF/otoweb/"></P><br /><P>Caranya mudah, cukup buka door trim termasuk membuka beberapa sekrupnya, seperti handel pintu dan tuas pembuka pintu (gbr.1). </P><br /><P>Kemudian, setelah door trim bisa terlepas, kencangkan baut atau sekrup pengikat yang ada, misal pengikat tuas pembuka pintu yang terpasang pada tulang pintu (gbr.2). </P><br /><P>Tak lupa sekrup lain yang memegang komponen agak berat, seperti regulator kaca (gbr.3) . </P><br /><P>Terakhir, beberapa linkage alias tuas-tuas penghubung yang berdekatan dengan tulang pintu diberi pelapis yang meredam gesekan. </P><br /><P>Bisa menggunakan busa (seperti mobil dalam kondisi standar) atau juga membungkus linkage menggunakan slang vakum. (gbr.4). </P><br /><P>Setelah sekrup atau baut terikat kuat, suara-suara berisik di balik door trim pun hilang. </P><br /><P>Sumber :Penulis/Foto: Ben/Uky - otomotifnet.com</P><BR><br /><P><A href="http://www.otomotif.web.id/problem-solving-usir-a278.html" rel="nofollow" target="_blank">baca sumber aslinya disini</A></P>

Problem solving - Usir bunyi berisik di pintu!

Author: Penulis/Foto: Ben/Uky "Meski jalan tidak bergelombang, di balik door trim tetap berisik," tutur Sisca, pengguna Suzuki Bal...

Baca selengkapnya »

Toyota Soluna (1) - Meneliti bodi Soluna bekas taksi?

<P>Author: Penulis/Foto: Ben, Manut / F.Yosi</P><br /><P>Pernahkah Anda bertanya, mobil apa saja yang cukup muda usianya tetapi simpel dan praktis? Wah, pasti langsung menyebut beberapa merek dan tipe. </P><br /><P>Namun kalau dipersempit lagi menjadi jenis sedan dan relatif terjangkau kantung? Mungkin banyak yang menyebut Toyota Soluna. </P><br /><P>Yap, sedan kecil yang satu ini sudah terbukti simpel dan praktis. Kalau diibaratkan sebagai MPV, bisa disamakan dengan Toyota Kijang. </P><br /><P>Mobilnya bandel, jarang rewel dan perawatannya simpel. "Mesinnya sederhana dan gampang dirawat," bilang Bambang Sugiarto, bos Dixzell Motor di Cengkareng, Jakbar. </P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar" border="0" hspace="0" src="/pakettipstoyotasoluna01FN-Arseen.jpg"></P><br /><P>Kehadirannya memang sempat didera image sebagai mobil taksi. Namun sekarang, buktinya Soluna eks taksi pun sudah beredar di pembeli kendaraan pribadi. Interior sederhana, mesin pun meski sudah injeksi tetap tergolong mudah penaganannya. </P><br /><P>Nah seiring usia, bisa butuh perawatan yang lebih maksimal. </P><br /><P>Meski tidak merepotkan. Beberapa trik di bawah ini mengangkat poin-poin yang bisa dijadikan titik oprekan buat Soluna kesayangan. Baik memperbaiki maupun bikin besutan lebih nyaman. Yuk kita simak bareng.</P><br /><P><STRONG>Meneliti Bodi Bekas Taksi</STRONG></P><br /><P><img align="baseline" alt="Gambar 1" border="0" hspace="0" src="/pakettipstoyotasolunabodibekas-Arseen.jpg"></P><br /><P>"Jarak tempuhnya tentu sudah banyak, soalnya taksi tiap hari jalan siang malam," terang Nurfitri Yanuarsyah, Advisor Mobil 88 cabang Tebet, Jaktim.</P><br /><P>Pertama, tipe yang dipakai untuk taksi adalah SLi, sementara di pasaran paling rendah GLi. Lantas, lihat lampu utamanya. "Biasanya sudah mulai terlihat kusam reflektornya, karena sering dipakai malam hari," tukasnya. Kalau tidak, tentu akan tampak mengilap karena sudah diganti baru.</P><br /><P>Kemudian perhatikan atapnya, buat lampu taksi yang dibor ke atap, tentu harus memperhatikan bagian tengah atap. "Pasti ada dempul di tengah-tengahnya," jelasnya lagi. Tinggal ketok-ketok saja dengan jari, jika suaranya tidak nyaring dipastikan bagian ini didempul untuk menutupi lubang bekas dudukan lampu dan jalur kabelnya.</P><br /><P>Begitu pun pada apron di belakang sandaran jok belakang, ada lubang bekas lampu atau tidak. Pada bagian ini umumnya kala digunakan sebagai taksi menjadi tempat bertenggernya lampu tanda sinyal pada taksi.</P><br /><P>"Lihat juga nat (lekuk pada bodi) di pintu. Biasanya memang terlihat mulus catnya, tetapi lekukannya terlihat terlalu membulat, tidak melancip seperti aslinya. Ini karena dempul karena sebelumnya sempat diperbaiki," ungkap lelaki yang disapa Arsyah ini.</P><br /><P>Sumber :Penulis/Foto: Ben, Manut / F.Yosi - otomotifnet.com</P><BR><br /><P><A href="http://www.otomotif.web.id/toyota-soluna-1-a307.html" rel="nofollow" target="_blank">baca sumber aslinya disini</A></P>

Toyota Soluna (1) - Meneliti bodi Soluna bekas taksi?

Author: Penulis/Foto: Ben, Manut / F.Yosi Pernahkah Anda bertanya, mobil apa saja yang cukup muda usianya tetapi simpel dan praktis? Wah, pa...

Baca selengkapnya »