Power steering berfungsi untuk meringankan pemutaran steering wheel (roda kemudi) saat kendaraan dibelokkan. Tenaga yang digunakan adalah tekanan dan oil pump power steering, tetapi ada pula yang menggunakan elektrik.
Bagian utama adalah:
1. Steering gear box: Ball and nut type (untuk SE
416) Rack and pinion type (untuk SF 413/41 6)
2. Power steering oil pump.
Steering Gear Box Ball and Nut
Komponen Utama pada steering
gear box adalah: (1) Spool valve; (2)
Power piston; dan (3)Torsion bar.
Spool valve berfungsi untuk
mengatur arah aliran minyak ke power
piston, sesuai dengan putaran steering
wheel. Power piston berfungsi untuk membantu menggerakkan sector shaft. Torsion bar
berfungsi untuk menghubungkan putaran dari input shaft ke main shaft
gear box adalah: (1) Spool valve; (2)
Power piston; dan (3)Torsion bar.
Spool valve berfungsi untuk
mengatur arah aliran minyak ke power
piston, sesuai dengan putaran steering
wheel. Power piston berfungsi untuk membantu menggerakkan sector shaft. Torsion bar
berfungsi untuk menghubungkan putaran dari input shaft ke main shaft
Perpindahan putaran:
Putaran dari steering wheel - input shaft - torsion bar - main shaft - power piston
(gerakan axial) - sector shaft.
Spool valve digerakkan langsung oleh main shaft melalui pin. Jika steering wheel
diputar ke kiri atau ke kanan, input shaft secara langsung juga berputar sesuai dengan putaran
steering wheel. Putaran input shaft tersebut secara langsung menggerakkan spool valve, dan
spool valve ini mengatur arah aliran fluida ke power silinder. Dengan demikian, power piston
tertekan ke kiri atau ke kanan (lihat gambar) sesuai dengan arah pengemudian. Jika steering
wheel diputar terus maka putaran input shaft melalui torsion bar langsung memutarkan main
shaft, yang selanjutnya main shaft dapat bergerak ke kiri atau ke kanan. Dengan demikian,
tenaga yang digunakan untuk menggerakkan power piston dan selanjutnya memutarkan
sector shaft dibantu oleh tekanan minyak pada power silinder.
Putaran dari steering wheel - input shaft - torsion bar - main shaft - power piston
(gerakan axial) - sector shaft.
Spool valve digerakkan langsung oleh main shaft melalui pin. Jika steering wheel
diputar ke kiri atau ke kanan, input shaft secara langsung juga berputar sesuai dengan putaran
steering wheel. Putaran input shaft tersebut secara langsung menggerakkan spool valve, dan
spool valve ini mengatur arah aliran fluida ke power silinder. Dengan demikian, power piston
tertekan ke kiri atau ke kanan (lihat gambar) sesuai dengan arah pengemudian. Jika steering
wheel diputar terus maka putaran input shaft melalui torsion bar langsung memutarkan main
shaft, yang selanjutnya main shaft dapat bergerak ke kiri atau ke kanan. Dengan demikian,
tenaga yang digunakan untuk menggerakkan power piston dan selanjutnya memutarkan
sector shaft dibantu oleh tekanan minyak pada power silinder.
Cara Kerja
1. Steering wheel diputar ke kanan.
Saat steering wheel diputar ke kanan, maka input shaft berputar searah jarum jam
(lihat gambar). Putaran ini, selanjutnya menggerakkan spool valve bergerak ke arah kanan.
Dengan demikian, tekanan minyak dan P/S Oil pump dialirkan ke power silinder sebelah
kanan dan menekan power piston ke kiri. Minyak yang ada di power silinder sebelah kiri
tertekan keluar ke tangki oli.
1. Steering wheel diputar ke kanan.
Saat steering wheel diputar ke kanan, maka input shaft berputar searah jarum jam
(lihat gambar). Putaran ini, selanjutnya menggerakkan spool valve bergerak ke arah kanan.
Dengan demikian, tekanan minyak dan P/S Oil pump dialirkan ke power silinder sebelah
kanan dan menekan power piston ke kiri. Minyak yang ada di power silinder sebelah kiri
tertekan keluar ke tangki oli.
2. Steering wheel diputar ke kiri.
Saat steering wheel diputar ke kiri, maka input shaft berputar berlawanan arah dengan
jarum jam (lihat gambar). Putaran ini selanjutnya menggerakkan spool valve bergerak ke arah
kiri. Dengan demikian, tekanan minyak dari P/S Oil pump dialirkan ke power silinder sebelah
kiri dan menekan power piston ke kanan. Minyak yang ada di power silinder sebelah kanan
tertekan keluar ke oil tank.
Saat steering wheel diputar ke kiri, maka input shaft berputar berlawanan arah dengan
jarum jam (lihat gambar). Putaran ini selanjutnya menggerakkan spool valve bergerak ke arah
kiri. Dengan demikian, tekanan minyak dari P/S Oil pump dialirkan ke power silinder sebelah
kiri dan menekan power piston ke kanan. Minyak yang ada di power silinder sebelah kanan
tertekan keluar ke oil tank.
3.Jika engine tidak hidup dan steering wheel diputar.
Jika engine tidak hidup dan steering wheel diputar atau jika terjadi kerusakan pada
sistem hidroliknya maka kerja steeringgear box adalah sebagai berikut:
Putaran dari steering wheel - input shaft dan melalui stopper pin putaran tersebut diteruskan
ke main shaft.
Power Steering Oil Pump
Power steering oil pump untuk Vitara menggunakan Vane type dan langsung
digerakkan oleh engine melalui V-belt, sehingga tekanan P/S oil pump tergantung dengan
putaran engine, semakin tinggi putaran engine semakin besar pula tekanannya atau
sebaliknya. Tekanan pada sistim hidrolik Power steeringmaximum adalah 70 kg/cm. Untuk
memperoleh tekakan yang konstan dan untuk menjaga supaya pada kecepatan tinggi, kemudi
tidak semakin ringan maka di dalam P/S oil pump dilengkapi dengan Relief valvedanControl
valve.
Power steering oil pump untuk Vitara menggunakan Vane type dan langsung
digerakkan oleh engine melalui V-belt, sehingga tekanan P/S oil pump tergantung dengan
putaran engine, semakin tinggi putaran engine semakin besar pula tekanannya atau
sebaliknya. Tekanan pada sistim hidrolik Power steeringmaximum adalah 70 kg/cm. Untuk
memperoleh tekakan yang konstan dan untuk menjaga supaya pada kecepatan tinggi, kemudi
tidak semakin ringan maka di dalam P/S oil pump dilengkapi dengan Relief valvedanControl
valve.
1. Control Valve
Control valve berfungsi untuk mengatur tekanan pada power steering.
Putaran Idling
Control valve berfungsi untuk mengatur tekanan pada power steering.
Putaran Idling
Jika putaran engine idling maka tekanan yang mengalir ke sistem juga rendah. Pada kondisi
seperti ini posisi orifice Al terbuka besar, sehingga tekanan dari P/S oil pump yang ke
steering gear box dapat langsung melalui orifice Al.
Jalan dengan putaran rendah.
Jika putaran engine meningkat maka tekanan oli yang mengalir ke sistem juga semakin tinggi.
Akibatnya, tekanan tersebut mampu menekan control valve bergerak ke kiri melawan kekuatan
control spring. Dengan demikian, celah Orifice Al semakin mengecil.
Akibatnya, tekanan tersebut mampu menekan control valve bergerak ke kiri melawan kekuatan
control spring. Dengan demikian, celah Orifice Al semakin mengecil.
Jalan dengan kecepatan tinggi
Jika kendaraan dijalankan dengan kecepakan tinggi maka tekan yang mengalir ke sistem juga
tinggi. Akibatnya control valve tertekan ke kanan semakin jauh. Dengan demikian, orifice
Al semakin kecil.
2. Relief Valve
Relief valve berfungsi untuk mengatur supaya tekanan P/S oil pump tidak dapat lebih dan 70 kg/cm walaupun engine telah membuat putaran tinggi.
Relief valve berfungsi untuk mengatur supaya tekanan P/S oil pump tidak dapat lebih dan 70 kg/cm walaupun engine telah membuat putaran tinggi.
Cara kerja
Jika tekanan yang dihasilkan oleh P/S oil pump meningkat (lebih besar dan 70 kg/cm, maka steel
ball tertekan ke kanan untuk membuka valve. Dengan terbukanya valve maka tekanan minyak
yang mengalir ke sistem, sebagian juga mengalir kembali ke pump melalui orifice A2 valve.
Jika tekanan yang dihasilkan oleh P/S oil pump meningkat (lebih besar dan 70 kg/cm, maka steel
ball tertekan ke kanan untuk membuka valve. Dengan terbukanya valve maka tekanan minyak
yang mengalir ke sistem, sebagian juga mengalir kembali ke pump melalui orifice A2 valve.
Posting Komentar