Menu
 

Kondensor
Kondensor terbuat dari dua lembar alumunium yang dibatasi dengan kertas isolasi. Lembaran ini digulung dan ditempatkan pada tabung logam. Dalam pemasangannya kondensor dirangkai secara paralel dengan kontak platina. Plat-plat kondensor meredam arus yang dapat menimbulkan percikan
api pada kontak platina pada saat membuka. Hal ini mempercepat berhentinya aliran listrik pada rangkaian primer.
 
Proses kerja kondensor :
.
Saat kontak platina terbuka, aliran arus pada kumparan primer terhenti dan terjadi perubahan medan magnit yang menyebabkan terbangkitnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder.
.
Perubahan garis gaya magnit ini juga menghasilkan tegangan induksi pada kumparan primer dan arus induksinya dapat mengalir melalui kontak platina yang masih terbuka.
.
Plat-plat pada kondensor menyediakan area yang luas untuk mengalirkan elektron selama kontak platina terbuka. Keadaan ini menyebabkan diserapnya arus yang akan mengalir lewat kontak platina.
.
Secara cepat kondensor diisi, dalam keadaan seperti ini, kontak platina mempunyai celah yang cukup untuk menghindarkan adanya percikan api. Kesimpulannya kondensor bekerja sebagai penampung arus listrik sementara.
.
Kondensor juga menghentikan arus secara cepat, hal ini menyebabkan perubahan garis gaya magnit terjadi lebih cepat. Proses inilah yang diperlukan untuk pembangkitan tegangan tinggi pada kumparan sekunder.
Kontak platina (Contact point)
Kontak platina merupakan komponen yang menghubung dan memutuskan arus pada rangkaian primer yang dikontrol oleh breaker cam pada poros distributor. Arus yang mengalir pada kontak platina ini bisa mencapai 5 amper dan tegangan yang dihasilkan kumparan primer bisa mencapai 500 volt. Pada engine 4 silinder, saat engine pada putaran 6000 Rpm, kontak platina membuka dan menutup hingga 12.000 kali dengan frekuensi 200 Hz.
Kontak platina yang rusak dapat mengganggu pengaliran arus pada koil pengapian, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih tinggi dan nilai gas bekas yang lebih jelek.
Sudut dwell (Dwell Angle)
Kondisi kontak platina berpengaruh pada sudut dwell, atau biasa juga disebut cam angle. 
Sudut dwell adalah sudut yang dibentuk oleh cam pada distributor saat kontak platina mulai menutup hingga membuka kembali. Kontak platina menutup dalam waktu yang sangat singkat, hal ini memungkinkan mengalirnya arus listrik ke kumparan primer untuk membangkitkan medan
magnit. Bila medan magnit lemah maka tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil juga rendah, hal ini terjadi terutama pada putaran tinggi.
Karena besarnya sudut dwell dipengaruhi besarnya celah platina maka kondisi kontak platina perlu penanganan khusus. Dengan berubahnya celah kontak platina maka besarnya sudut dwell juga berubah. Semakin kecil celah kontak platina, makin besar sudut dwellnya dan saat pengapian lebih lambat. Sedangkan semakin besar celah kontak platina, makin kecil sudut dwellnya dan saat
pengapian terjadi lebih awal.

Pemeriksaan sudut dwell yang akurat hanya bisa dilakukan dengan alat pemeriksa sudut dwell elektronik (Electronic Dwell Angle Tester). Penyetelan celah kontak platina harus dilakukan
pertama kali, artinya sudut dwell sudah benar sebelum saat pengapian disetel.

Posting Komentar

 
Top