Transmisi otomatis (A/T) adalah jenis transmisi yang gigi-giginya dapat berpindah
secara otomatis sesuai dengan beban mesin (besamya penekanan pedal gas) dan kecepatan
kendaraan. Sebaliknya, mobil yang masih menggunakan transmisi manual, pengemudi harus
merobah gigi-gigi dengan mempergunakan tuas pemindah gigi. Dengan transmisi otomatis,
gigi-gigi berpindah secara otomatis untuk memenuhi kondisi jalan dan muatan yang berbedabeda.
Jika pada transmisi manual terdapat kopling gesek, maka pada transmisi otomatis
terdapat torque conventor (pengubah puntiran) yang bekerja sebagai kopling otomatis.
Dalam transmisi otomatis, minyak transmisi tidak saja melumasi dan berperan sebagai
pendingin namun juga bekerja untuk mcmindahkan gigi secara otomatis dan sebagai fluida
kopling otomatis. Oleh karena itu, jumlah minyak transmisi harus cukup guna menjalankan
fungsinya dengan baik. Selain itu, karena minyak transmisi otomatis akan memburuk jika
jarak tempuh kendaraan bertambah maka penggantian secara perodik sangat diperlukan.
Jenis-jenis Transmisi otomatis
a. Full hydraulic
Waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur sepenuhnya secara hidraulis.
b. Powertrain control module (PCM)
Waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur secara elektronik. Type ini
menggunakan data (shift and lock pattern) yang tersimpan dalam PCM sebagai
kontrolnya, juga terdapat fungsi diagnosa dan fail-safe.
Selain itu transmisi otomatis juga dibedakan atas:
a. Automatic transaxle, digunakan untuk kendaraan FE (Front-engine, Frontwheel-drive).
b. Automatic transmission, digunakan untuk kendaraan FR (Front-engine, Rear-wheel drive)
secara otomatis sesuai dengan beban mesin (besamya penekanan pedal gas) dan kecepatan
kendaraan. Sebaliknya, mobil yang masih menggunakan transmisi manual, pengemudi harus
merobah gigi-gigi dengan mempergunakan tuas pemindah gigi. Dengan transmisi otomatis,
gigi-gigi berpindah secara otomatis untuk memenuhi kondisi jalan dan muatan yang berbedabeda.
Jika pada transmisi manual terdapat kopling gesek, maka pada transmisi otomatis
terdapat torque conventor (pengubah puntiran) yang bekerja sebagai kopling otomatis.
Dalam transmisi otomatis, minyak transmisi tidak saja melumasi dan berperan sebagai
pendingin namun juga bekerja untuk mcmindahkan gigi secara otomatis dan sebagai fluida
kopling otomatis. Oleh karena itu, jumlah minyak transmisi harus cukup guna menjalankan
fungsinya dengan baik. Selain itu, karena minyak transmisi otomatis akan memburuk jika
jarak tempuh kendaraan bertambah maka penggantian secara perodik sangat diperlukan.
Jenis-jenis Transmisi otomatis
a. Full hydraulic
Waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur sepenuhnya secara hidraulis.
b. Powertrain control module (PCM)
Waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur secara elektronik. Type ini
menggunakan data (shift and lock pattern) yang tersimpan dalam PCM sebagai
kontrolnya, juga terdapat fungsi diagnosa dan fail-safe.
Selain itu transmisi otomatis juga dibedakan atas:
a. Automatic transaxle, digunakan untuk kendaraan FE (Front-engine, Frontwheel-drive).
b. Automatic transmission, digunakan untuk kendaraan FR (Front-engine, Rear-wheel drive)
Posting Komentar