Agar sistem pengapian bekerja secara optimal, maka komponenkomponen yang dipasang didalamnya harus dirawat sedemikian rupa sehingga kondisi komponen-komponen tersebut selalu siap pakai.
Selain dilakukan secara visual, komponen sistem pengapian juga harus diperiksa dengan pengukuran.
1. Pemeriksaan Koil
Pada dasarnya sebuah koil tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit karena bagian-bagiannya tidak banyak. Walaupun demikian pada kondisi tertentu koil perlu diperiksa agar kemampuannya bisa
diketahui. Dewasa ini pada sistem pengapian konvensional, selain menggunakan koil biasa, juga terdapat sistem pengapian yang koilnya dilengkapi dengan external resistor (ballast resistor),
dengan demikian tahanan koilpun berbeda, oleh karena itu dalam pemeriksaan koil harus selalu merujuk pada buku petunjuk. Satu hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan
koil yakni temperatur koil harus dalam suhu normal (tidak dingin) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memeriksa kumparan primer
Periksa kumparan primer dengan menggunakan ohmmeter pada skala “X satu” ohm. Hubungkan kedua kabel ohmmeter pada terminal (-) dan (+) koil. Baca penunjukkan pada ohmmeter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik.
b. Memeriksa kumparan sekunder
Untuk memeriksa tahanan kumparan sekunder gunakan skala 1000 (kilo)ohm. Hubungkan salah satu kabel ohmmeter pada terminal (-) koil dan kabel yang lain dihubungkan pada terminal tegangan tinggi. Baca ohmmeter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik.
c. Memeriksa tahanan isolasi
Hubungkan salah satu kabel ohmmeter pada terminal (+) koil dan kabel yang lain pada badan koil. Bila koil dalam keadaan baik maka penunjukkan jarum pada ohmmeter ke arah tidak terhingga.
d. Memeriksa external resistor (ballast resistor)
Untuk memeriksa external resistor, gunakan skala “X satu ohm”Hubungkan kabel ohmmeter seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini. Baca penunjukkan tahanan pada ohmmeter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik.
2. Pemeriksaan Kabel Tegangan Tinggi
Resistansi kabel tegangan tinggi dan tutup distributor diperiksa dengan menggunakana ohmmeter.
Rentang nilai resistansi kabel tegangan tinggi biasanya berkisar antara 10 – 25 K ohm, tergantung panjangnya.
Kabel yang diidentifikasi mempunyai resitansi tinggi harus dilepas dari distributor. Terminalnya harus dilepas, periksa dan uji kembali jika terdapat permasalahan karat. Tutup distributor harus diperiksa secara visual untuk mengetahui keretakan, terminal yang berkarat atau rusak.
Selain dilakukan secara visual, komponen sistem pengapian juga harus diperiksa dengan pengukuran.
1. Pemeriksaan Koil
Pada dasarnya sebuah koil tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit karena bagian-bagiannya tidak banyak. Walaupun demikian pada kondisi tertentu koil perlu diperiksa agar kemampuannya bisa
diketahui. Dewasa ini pada sistem pengapian konvensional, selain menggunakan koil biasa, juga terdapat sistem pengapian yang koilnya dilengkapi dengan external resistor (ballast resistor),
dengan demikian tahanan koilpun berbeda, oleh karena itu dalam pemeriksaan koil harus selalu merujuk pada buku petunjuk. Satu hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan
koil yakni temperatur koil harus dalam suhu normal (tidak dingin) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memeriksa kumparan primer
Periksa kumparan primer dengan menggunakan ohmmeter pada skala “X satu” ohm. Hubungkan kedua kabel ohmmeter pada terminal (-) dan (+) koil. Baca penunjukkan pada ohmmeter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik.
b. Memeriksa kumparan sekunder
Untuk memeriksa tahanan kumparan sekunder gunakan skala 1000 (kilo)ohm. Hubungkan salah satu kabel ohmmeter pada terminal (-) koil dan kabel yang lain dihubungkan pada terminal tegangan tinggi. Baca ohmmeter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik.
c. Memeriksa tahanan isolasi
Hubungkan salah satu kabel ohmmeter pada terminal (+) koil dan kabel yang lain pada badan koil. Bila koil dalam keadaan baik maka penunjukkan jarum pada ohmmeter ke arah tidak terhingga.
d. Memeriksa external resistor (ballast resistor)
Untuk memeriksa external resistor, gunakan skala “X satu ohm”Hubungkan kabel ohmmeter seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini. Baca penunjukkan tahanan pada ohmmeter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik.
2. Pemeriksaan Kabel Tegangan Tinggi
Resistansi kabel tegangan tinggi dan tutup distributor diperiksa dengan menggunakana ohmmeter.
Rentang nilai resistansi kabel tegangan tinggi biasanya berkisar antara 10 – 25 K ohm, tergantung panjangnya.
Kabel yang diidentifikasi mempunyai resitansi tinggi harus dilepas dari distributor. Terminalnya harus dilepas, periksa dan uji kembali jika terdapat permasalahan karat. Tutup distributor harus diperiksa secara visual untuk mengetahui keretakan, terminal yang berkarat atau rusak.
Posting Komentar