Menu
 

Transmisi daya digunakan untuk meneruskan putaran dan torsi dari sumber ke pengubah putaran. Ada dua jenis transmisi daya jenis kopling yaitu jenis Rigid dan Flexibel. Rigid digunakan untuk putaran tidak sesumbu.
Motor arus searah digunakan dimana kontrol torsi dan kecepatan dengan rentang yang lebar diperlukan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi. Sifat dari motor DC bila tenaga mekanik yang diperlukan cukup kecil maka motor DC yang digunakan cukup kecil pula. Motor DC untuk tenaga kecil pada umumnya menggunakn magnet permanen sedangkan motor listrik arus searah yang dapat mengahasilkan tenaga mekanik besar menggunakan magnet listrik. Arah putaran motor DC magnet permanen ditentukan oleh arah arus yang mengalir pada kumparan jangkar. Pembalikan ujung-ujung jangkar tidak membalik arah putaran. Salah satu keistimewaan motor DC ini adalah kecepatannya dapat dikontrol dengan mudah. Kecepatan motor magnet permanen berbanding langsung dengan harga tegangan yang diberikan pada kumparan jangkar.
Semakin besar tegangan jangkar, semakin tinggi kecepatan motor. Ada beberapa tipe motor DC yang berbeda-beda dalam metode penggunaannya antara lain :
a. Motor DC jenis seri
Motor DC jenis seri terdiri dari medan seri (diidentifikasikan dengan S1 dan S2) dibuat dari sedikit lilitan kawat besar yang dihubungkan seri dengan jangkar. Jenis motor DC ini mempunyai karakteristik torsi start dan kecepatan variabel yang tinggi, ini berarti bahwa motor dapat start atau dapat menggerakkan beban yang sangat berat, tetapi kecepatan akan bertambah kalau beban turun.
b. Motor DC jenis shunt
Kumparan medan shunt (diidentifikasikan dengan F1dan F2) dibuat dengan banyak lilitan kawat kecil, karena itu mempunyai tahanan yang tinggi. Motor shunt mempunyai rangkaian jangkar dan medan yang dihubungkan paralel yang memberikan kekuatan medan dan kecepatan motor yang sangat konstan. Untuk membalik motor DC shunt, adalah dengan membalik aliran arus pada medan shunt atau jangkar. (c. Motor DC jenis compound
Motor DC jenis ini menggunakan lilitan seri dan shunt. Hubungan dua lilitan ini
menghasilkan karakterisrtik pada motor medan shunt dan motor medan seri. Kecepatan
motor tersebut bervariasi lebih sedikit dibandingkan motor shunt, tetapi tidak sebanyak
motor seri. Motor DC jenis compound juga mempunyai torsi starting yang agak besar, jauh
lebih besar dibandingkan dengan motor shunt, tetapi sedikit lebih kecil dibandingkan motor
seri. Keistimewaan gabungan ini membuat motor compound memberikan variasi
penggunaan yang luas. (Frank D. Petruzella dalam sumanto, 1996:336)
Biasanya motor dipasang untuk mengerjakan pekerjaan tertentu yang memerlukan arah
putaran yang tepat. Arah putaran motor DC tergantung pada arah medan dan arah aliran arus
pada jangkar.

Posting Komentar

 
Top