Atas kondisi tersebut RSA Indonesia mengajak seluruh rakyat Indonesia merenung sejenak akan kebengisan sang jagal jalan raya. Bagaimana kecelakaan mencabik-cabik kehidupan keluarga yang ditinggalkan. Bagaimana kecelakaan merenggut jiwa anak-anak negeri yang kemungkinan menjadi penerus bangsa dan negara. Mereka bisa jadi adalah calon pemimpin bangsa, calon intelektual, bahkan bisa jadi mereka adalah calon penegak hukum yang bersih dan berwibawa.?Pada Minggu, 16 November 2014, RSA Indonesia bersama segenap relawan di berbagai kota menggelar aksi simpatik bertajuk Hari Perenungan Korban Kecelakaan Dunia,? tegas Edo. Tema yang diusung kali ini adalah ?Kecelakaan Menambah Beban Berat Hidup Rakyat?.Selain Jakarta, kota lain yang turut menggelar aksi simpatik tersebut adalah Yogyakarta, Kudus, Padang, dan Palembang. Mereka bahu membahu untuk mengajak publik agar lebih peduli terhadap masalah keselamatan berlalu lintas jalan. Mengingatkan masyarakat bahwa kecelakaan bukan saja merenggut orang-orang tercinta, tapi juga bisa memporakporandakan ekonomi keluarga.
?RSA Indonesia menyerukan agar pelaksanaan aksi simpatik berjalan aman, nyaman, dan selamat. Tidak membuat lalu lintas jalan menjadi lebih tambah karut marut. Karena itu, pilihan aksi tahun ini memakai lokasi area Car Free Day di kota-kota terkait. Misalnya, di Jakarta digelar di area CFD di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat mulai pukul 07.00-11.00 WIB,? imbuhnya.
View the original article here
Posting Komentar