Jakarta - Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengatakan perlunya standar EURO 4 sebagai salah satu cara mengurangi pencemaran udara dan mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).Executive Director KPBB Ahmad Safrudin mengatakan, tidak mempermasalahkan semakin banyaknya kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, di Indonesia asalkan didukung dengan teknologi ramah lingkungan dan efisien bahan bakar."Diperlukan regulasi mengenai standar fuel economy
yang disesuaikan oleh kondisi Indonesia. Dengan fuel economy, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dapat ditekan dan akan berpengaruh ke total konsumsi BBM nasional," ujarnya, saat ditemui di Jakarta, Jumat (14/11).Ahmad mengatakan, apabila sudah ditetapkan standar EURO 4, perlu juga menyediakan BBM sesuai dengan EURO 4. Apabila BBM masih buruk maka tidak akan bisa menghemat bahan bakar."RON 88 seharusnya sudah tidak dipakai, sulfur content seharusnya maksimal 50 ppm (parts per million), tapi Premium di sini masih 200 ppm dan Pertamax 100 ppm," ujar Ahmad.Low sulphur fuel, penyediaan BBM rendah belerang menjadi prasyarat penting bagi penerapan teknologi kendaraan yang rendah konsumsi BBM-nya.Standar fuel economy yang baik dapat membantu pengguna kendaraan untuk mengurangi biaya melalui penghematan BBM. Hal ini juga dapat membantu Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi karena semakin efisiennya penggunaan bahan bakar akan mengurangi beban subsidi BBM pemerintah.Penulis: Carla Isati Octama/LIS
View the original article here
Posting Komentar