Menu
 

JAKARTA — Tumbuhnya industri otomotif di Indonesia dengan harga murah banyak membuat masyarakat ingin memiliki memilikinya. Namun, kondisi keuangan yang pas-pasan, akhirnya mendorong mereka untuk membelinya secara kredit.
Apalagi, sekarang ini banyak bank dan dealeryang mempermudah konsumen untuk mendapatkan mobil dengan cara mengkredit.Tentu hal itu sangat menggiurkan para konsumen. Namun, Anda tidak boleh gelap mata dan langsung tergiur untuk mengambil kredit mobil. Jangan sampai Anda ingin membeli mobil hanya karena faktor gengsi maupun prestise.
Pikirkan dulu baik-baik apakah memiliki sebuah mobil adalah keputusan yang tepat, mengingat jalanan semakin macet setiap hari, dan harga bahan bakar juga semakin mahal. Selain itu, di Jakarta pun mobil pribadi tidak dapat lebih leluasa karena adanya peraturan 3 in 1 dan akan berlakunya program ERP (Electronic Road Pricing).

Berikut tips sebelum membeli mobil dengan kredit

1. Kebutuhan

Sebelum mengambil kredit mobil, tanyakan dulu hal-hal berikut ini kepada diri Anda sendiri. Apakah memang perlu memiliki sebuah mobil? Apa harus sekarang? Pendapatan per bulan sudah cukup untuk membayar cicilan mobil?

Sudah memiliki tabungan untuk membayar uang muka? Apakah mobil itu akan sering digunakan tiap hari? Bagaimana dengan harga BBM yang terus mahal?Jika memang niat Anda sudah bulat untuk mengambil kredit mobil dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, mulailah mencari pihak penyedia kredit mobil yang cukup kredibel dan dapat dipercaya. Jangan sampai terjebak hanya karena ada yang menawarkan proses kredit yang sangat mudah.

2. Kondisi Keuangan

Setelah mempertimbangkan banyak hal di poin pertama, hal penting kedua yang perlu dipertimbangkan masak-masak adalah mengenai kondisi keuangan Anda sendiri.

Hitunglah jumlah pendapatan per bulan Anda, dan istri jika memang akan mencicil berdua, lalu kalkulasikan apakah masih tersedia uang lebih untuk digunakan membayar cicilan bulanan mobil. Selain mempertimbangkan biaya untuk membayar cicilan bulanan, pertimbangkan pula biaya-biaya lain yang harus dibayar, seperti pajak kendaraan maupun biaya untuk membeli BBM.

3. Uang Muka

Untuk melakukan kredit mobil, Anda diwajibkan untuk membayar uang muka terlebih dahulu, baru sisanya dilakukan dengan cara mencicil. Umumnya uang muka yang diminta minimum sebesar 10% dari harga total mobil yang diinginkan.

4. Suku Bunga dan Cicilan

Ketika mengambil kredit mobil, cicilan yang akan Anda bayarkan tiap bulan akan dikenakan bunga. Suku bunga yang ditetapkan oleh bank maupun lembaga penyedia pinjaman lain ada dua jenis, yakni suku bunga tetap atau suku bunga mengambang.

Suku bunga tetap artinya bunga yang dikenakan tiap bulannya tidak berubah, sedangkan suku bunga mengambang adalah sebaliknya.

Selain mempertimbangkan bunga bulanan, besarnya cicilan per bulan juga patut dipertimbangkan. Ketika mengambil kredit mobil, Anda dapat menentukan berapa lama cicilan itu akan berlangsung, misalnya dua tahun, tiga tahu, empat tahun, dan seterusnya.

5. Denda Keterlambatan

Ketika Anda telat membayar cicilan per bulan, bank maupun lembaga pembiayaan lainnya akan mengenakan denda yang akan ditambahkan ke jumlah tagihan Anda.

Semakin telat Anda membayar, semakin besar pula dendanya. Karena itu, sebelum terjerat dengan denda-denda yang cukup besar, pertimbangkan lagi mengenai kredit mobil Anda.

6. Biaya Pemakaian

Setelah berhasil memperoleh mobil secara kredit, hal lain yang juga menjadi pertimbangan adalah biaya yang akan Anda keluarkan sehari-hari ketika menggunakan mobil.

Harga BBM sangatlah mahal, maka pertimbangkan juga apakah Anda sanggup untuk membeli BBM apabila mobil digunakan setiap hari. Selain harga BBM, pertimbangkan juga pajak tahunan kendaraan yang biayanya cukup dapat menguras kantong.

7. Gaya Hidup

Setelah memiliki mobil, pada awalnya Anda akan sering-sering menggunakan mobil tersebut, baik untuk ke kantor maupun untuk jalan-jalan. Apabila kapasitas mobil cukup besar, Anda akan mengajak teman-teman atau keluarga untuk bepergian, dan bisa saja hal itu akan terjadi secara rutin.

Perubahan gaya hidup itu adalah hal yang tidak dapat dihindari. Karena itu, Anda harus mempersiapkan diri menghadapi perubahan gaya hidup itu. Jangan sampai perencanaan finansial And yang sudah diatur menjadi berantakan karena adanya pengeluaran tak terduga akibat perubahan gaya hidup. (Jibi/Solopos.com)

sumber

Posting Komentar

 
Top